Jumat, 02 November 2012 @ 02.04 | 0 Comment [s]
"sebuah pagi yang dititipkan rembulan"
sebuah pagi yang dititipkan rembulan. terasa begitu hangat dan menyakitkan.
embun nya seakan merengkuh senja yang tersisa tadi malam. rumput ilalang menanyakan petualangan matahari kapan hari. angin pagi ini tetap menghapus jejak dan kian-hari kian habis. tapi ingatanku tetap sama seperti dulu, walaupun angin masih menderu. desah batang pohon meniru kalimatmu malam itu. seolah-olah pagi ini kalimat itu masih menyeru. awan mengeja keajiban pagi dan membayang-bayang angkasa. selaksa sebuah peristiwa yang tak akan pernah hilang karena waktu. seperti yang kulakukan padanya dan pada dirinya. perlahan-lahan matahari mengenang pertemuan, lalu mengguratkan senyum yang membuncah dan terhambur sampai urat bumi. aku pun tak segan menirunya, namun apa daya aku bukan matahari pagi. sekejap pagi ini tak begitu asing, hanya ada sesuatu yang mengajakku menyelusup kian jauh dan semakin jauh. "Ikuti cahaya matahari ini, pagi ini." begitu ucap burung padaku sambil menaruh sayap pada kebisuan.
pagi yang dititipkan rembulan ini, mengingatkanku pada sebuah hati yang masih hening dan membeku.
|
The Disclaimer underlined, bold GOING BETTER
Navigations! Let's Talk!
The Credits! |