Sabtu, 20 Oktober 2012 @ 08.32 | 0 Comment [s]
"Sederhanakan cinta. Sesederhana namaku diucap ibu dalam doa."
Cinta itu perasaan mendalam yang muncul di sela-sela hati yang bernapas. Menaruh jeda dan memberikan beribu udara. Kembali bergulir mengukir lintasan-lintasan baru bagi hidup. Tak terduga. Menyeruak dan berhasil mengguratkan cerita di setiap hembusan. Bagaimana pun jadinya. Kenapa sebuah cinta harus rumit? Hubungan itu sebuah relasi yang menyadarkan bahwa kita saling membutuhkan. Benarkah untuk memenuhi kebutuhan itu dengan cara yang rumit? Entahlah. Terkadang hubungan cinta itu berjalan dengan baik tanpa sukar dan menyedihkan. Tapi terkadang hubungan cinta dan perasaan itu terlalu rumit dan merumitkan. Bayangkan pihak yang satu memerjuangkan hubungan semu terhadap pihak lain yang sama sekali acuh. Memberikan harapan tak berpenghabisan tapi berujung dengan lembah dan jurang yang dalam. Haruskah langkah serumit benang kusut? Dengarlah doa ibu. Dia menyebut nama anaknya dengan sederhana namun berisi beribu kekuatan dan ketulusan. Melapangkan langkah yang gemetaran. Dan berharap Tuhan mendengarnya. Tak peduli meskipun ia harus merintih dan kesakitan. Begitu juga dengan cinta. Sederhanakan cinta dengan begitu sahaja dan indah. Dengan begitu, tak akan ada yang terluka. |
The Disclaimer underlined, bold GOING BETTER
Navigations! Let's Talk!
The Credits! |