//Forever Imperfect
Cahaya

Sabtu, 06 Oktober 2012 @ 09.00 | 0 Comment [s]

Seperti dia yang setiap pagi menyumbang asa dan kehangatan. Butir embun sejurus kemudian menyapa pembiasan. Gulir asap yang mengepul dan membasahi daun telinga. Sebongkah sinar terlalu muda untuk turun di pagi hari. Mereka berkumpul menyeru-nyeru keberadaan Tuhan. Begitu nanar terdengar.

Sebuah energi berkehidupan. Menembus batas. Mengarungi udara. Menyelami air. Mendekap perasaan. Yang terasa begitu memilukan. Energi yang mengajarkan kekuatan, kekuatan untuk terus menyebar dan mengembang. Energi yang mengajarkan ambisi, ambisi untuk terus menyala dan bersinar. Sebuah energi yang terlalu indah untuk diungkapkan.

Bagaimana bila matahari hanya sebuah dongeng di negeri kelana dan berakhir seperti di telenovela?
Apakah kau akan menjumpai seseorang yang bernama cahaya?

Cahaya itu energi yang menghidupkan. Menyalakan dunia. Dan membuka mata. Sebuah energi yang begitu nyata. Meretas kegelapan dan membungkam kebisuan malam. Cahaya itu penghidupan tak berkesudahan.

(sebuah catatan di sabtu malam tak bercahaya)


Older Post | Newer Post
The Disclaimer

Just being Alice on Alice In Wonderland, TinkerBell on Peterpan fairy tale, Yamada Miiko on Hai Miiko's comic, Carl Fredricksen on Up films, and Ima in her life. So colorful.

underlined, bold

GOING BETTER


Navigations!

Diary About Stuff Site


Let's Talk!


The Credits!

Template by : Farisyaa Awayy
Basecode by : Nurynn
Full Edited : UR NAME

Best View at GOOGLE CHROME!