//Forever Imperfect
#2

Sabtu, 15 September 2012 @ 03.17 | 0 Comment [s]

Malam ini dia tidur pukul tujuh dengan piyama yang sama dengan milikku. Rambutnya bergelombang dan begitu nyata. Dia sama sekali tidak menghiraukan suara ramai di luar sana-rumah kami di pinggir kota, seberang jalan-yang mengeru dan membuatku tak bisa tenang mengetik.

Setiap malam aku selalu mengetik sendirian dan membiarkan dia tidur di ranjangnya sedangkan ranjangku masih kosong, mendingin. Kadang dia menemaniku sampai larut malam dengan membuatkan teh atau sekedar mengobrol dan memijit pundak. Atau, menidurkan Pet. Hamster kecil yang kami beli bersama dua bulan yang lalu.

Tehku sudah habis. Tapi aku belum selesai mengetik dan Pet sudah tidur dengan nyaman. Aku mencoba turun ke bawah barangkali ada roti yang bisa kumakan, perutku terasa begitu lapar. Aku menemukan sepucuk surat di vas bunga dekat kulkas.

Surat itu tebal dan berwarna merah hati. Ada tanda bintang dan bulan disisi kanannya. Tak ada tulisan pengirim tetapi ini begitu aneh. Jarang sekali ada surat setebal ini tanpa pengirim di rumah kami. Ah, mungkin kerjaan Mona. Gadis yang sedang terlelap dan tengah bermimpi.

~

"Ibu akan menjemput kalian pukul empat sore. Oh ya Mona, ada surat untukmu." Apa itu.. Surat yang kulihat tadi malam? Persis seperti yang kuduga. Itu untuk Mona dan tak ada untukku. Aneh sekali, biasanya selalu ada untuk kami berdua. Seperti disengaja.

 Mona terlihat terkejut dan meraih surat tebal berwarna merah hati itu. Dia mengajakku untuk membacanya di dalam mobil. Kami berangkat sekolah dalam udara yang penuh misteri. Penuh dengan rahasia.

"Sepertinya dari seseorang yang mengagumiku! Ah, aku tak percaya, Lisa." ucapnya menderu dalam detak jantungku. Mona punya penggemar rahasia. Kulihat surat itu, berisi sepucuk surat dan mawar yang sudah layu. Mungkin lusa surat ini dikirim.

 Everyday I see you in the bright morning. You like the most beautiful sunshine I have. Your smiles are bloom every hour in my heart, girl.<3 span="span">
 Surat itu berkecamuk dalam hatiku dan Mona. Aku bukan penerima tapi aku merasa itu milikku juga. Hatiku dan Mona memang terasa menjadi satu. Kami pun berteriak dan sesekali mencium 'surat cinta' yang pertama kali Mona dapatkan itu. Aku senang sekali, Mona terlihat begitu berbeda, pagi ini.


Older Post | Newer Post
The Disclaimer

Just being Alice on Alice In Wonderland, TinkerBell on Peterpan fairy tale, Yamada Miiko on Hai Miiko's comic, Carl Fredricksen on Up films, and Ima in her life. So colorful.

underlined, bold

GOING BETTER


Navigations!

Diary About Stuff Site


Let's Talk!


The Credits!

Template by : Farisyaa Awayy
Basecode by : Nurynn
Full Edited : UR NAME

Best View at GOOGLE CHROME!